Friday, 17 July 2015

Tips Memilih Bahan Bangunan dalam Membangun Rumah Minimalis Modern 2 Lantai


tips memilih bahan bangunan, bahan bangunan rumah minimalis, bahan bangunan rumah murah, bahan bangunan rumah sederhana, bahan bangunan material murah, bahan material bangunan ramah lingkungan, bahan material bangunan yang ramah lingkungan, bahan material bangunan modern, toko bahan bangunan material, bahan bangunan material bangunan
Semen merupakan jenis bahan bangunan material rumah yang paling sering digunakan, bahan bangunan material ini digunakan untuk membuat sebuah pondasi. Selain kayu, logam dan besi, semen merupakan elemen yang sebenarnya tidak bisa ditinggal.
Saat ini, banyak sekali jenis semen yang beredar di pasaran toko bahan bangunan material. Namun, banyak sekali dari orang–orang yang tidak tahu cara memilih semen yang baik. Semen yang baik adalah semen yang bisa menghasilkan bangunan rumah minimalis yang berkualitas dan juga bagus. Yang paling penting saat pembelian semen itu adalah dengan mencoba kelunakan dan kelembutan semen dengan menekannya meski masih berada dalam kemasannya. Jika semen yang di tekan dari luar kemasan terasa keras, itu tandanya semen sudah terlalu lama disimpan dan sudah tidak dalam kondisi yang bagus lagi.
Lalu semen yang baik juga akan terlihat ketika sudah dikeluarkan dari kemasannya. Semen yang baik kualitasnya, adalah semen yang seluruh butirannya bisa terurai dan nampak lembut seperti debu, juga tidak menggumpal. Tapi jika semen tersebut mulai menggumpal dan terlihat kasar, maka kualitasnya sudah pasti berkurang. Apalagi jika sudah terlihat mengeras dan membatu seperti kerikil.
Kemudian setelah tahu dan mendapatkan semen yang baik, tentu kita harus tahu cara menyimpan semen yang baik agar tidak turun kualitas semennya. Karena jika terjadi salah–salah dalam menyimpan semen, bisa membuat semen menjadi rusak dan juga mengeras. Kita tentu tidak ingin hal itu terjadi bukan? Oleh karena itu, ada sedikit cara untuk menyiasati agar hal tersebut tidak terjadi.
Material bahan bangunan semen yang sudah dibuka atau yang belum dibuka harus disimpan dalam ruangan yang tertutup atau minimal terlindung dari sinar matahari dan hujan. Selain itu, kita juga harus memperhatikan permukaan lantainya. Sebaiknya, kita menyimpannya di permukaan lantai yang datar dan tidak berupa tanah.
Dan untuk semen yang belum dibuka dari kemasannya, kita bisa menggunakan kayu sebagai wadah landasan. Jadi, semen tidak langsung diletakkan pada lantai. Dan metode ini tentu memiliki tujuan. Jika terjadi penguapan air dan pengembunan didalam tanah atau dibawah lantai maka tidak akan langsung terkena semen. Otomatis, semen akan terhindar dari kerusakan. Jika semen yang disimpan dalam jumlah yang banyak, maka bisa disimpan dengan menggunakan konsep susunan batu bata. Saling berjajar, namun pada bagian atasnya diletakkan dalam posisi yang saling menyilang. Hal ini untuk menghindari susunan kemasan semen agar tidak bisa jatuh dan tumpah. Selain itu, tujuan menyimpan semen dengan metode ini adalah agar semen bisa mendapatkan celah atau ruang untuk mendapatkan udara dan terhindar dari penggumpalan.
Dan dari keadaan yang disimpan, untuk menggunakan semen haruslah diambil dari stok pertama atau dari tumpukan pertama (bawah). Hal ini dilakukan agar menghindari penggumpalan pada semen karena disimpan terlalu lama. Dalam penyimpanan semen, hal yang harus diperhatikan juga adalah kebersihan dari tempat penyimpanan. Tempat yang lembap bisa membuat semen cepat menggumpal dan mengeras jauh lebih cepat. Begitu pula dengan dengan sirkulasi udara yang pengap, hal itu bisa menimbulkan masalah yang sama. Namun, jika tidak terdapat tempat penyimpanan di dalam ruangan atau seperti gudang untuk menyimpan semen, maka sebaiknya gunakan tempat yang teduh dan lindungi dari sinar matahari. Untuk perlindungan lebih maksimal, kita bisa gunakan kain terpal.
Semoga tips memilih bahan bangunan khususnya semen bisa bermanfaat untuk Anda!

sumber : http://www.sementigaroda.com/

No comments:

Post a Comment